Pilih TV Digital UHF Atau Satelit Parabola
Pertanyaan dan debat tentang memilih antara TV digital antena UHF biasa atau menggunakan antena parabola untuk mendapatkan siaran satelit sudah cukup banyak. Dan debat tersebut biasanya tak berujung karena biasanya ada kedengkian terhadap salah satu perkembangan teknologi ini. Entah karena aksesnya salah satu sulit atau memang ada maksud tertentu karena pekerjaan.
Perdebatan antara pilih siaran TV digital UHF dengan parabola lebih pada group group DVBT dan jarang sekali di group satelit. Keduanya hampir sama saja seperti merendahkan penggunanya, walau memang hanya segelintir orang saja. Dan kadang Satelit Indonesia bingung, kenapa harus debat, kalau bisa semuanya kenapa tidak dipakai saja.
Awal debat adalah saat munculnya Ninmedia, dan lumayan banyak yang promo di group TV Digital UHF DVBT2. Setelah itu setiap ada yang bahas mengenai parabola kalau tidak dihapus ya dikunci komentarnya karena memang nanti melebar kemana mana. Untuk itu ada sedikit hal yang akan kita bahas mengenai apa yang dipilih antara TV digital UHF atau TV satelit parabola.
Yang pertama harus dipikirkan adalah kebutuhan channel TV yang akan ditonton. Jika hanya sekedar TV swasta nasional maka memakai memilih TV digital antena UHF menjadi pilihan utama, namun jika memerlukan channel lain maka parabola adalah pilihan utamanya. Kemudian dilihat juga, sinyal frekuensi channel tersebut sampai tidak diwilayah tersebut, kalau sulit atau sangat jelek maka pilihan tetap parabola.
Kesulitan sinyal TV digital UHF menyebabkan berbagai masalah. Kesulitan ini biasanya memaksa untuk menaikkan posisi antena setinggi mungkin untuk mengurangi halangan ke transmisi dan inilah masalahnya. Misalnya seperti rentan terhadap petir, rentan terhadap angin, biaya yang lumayan tinggi karena untuk buat tiang antena ataupun tower. Kalau parabola, karena posisi satelit ada diatas jadi kemungkinan kecil membutuhkan tempat tinggi, kecuali kalau tujuannya ke satelit yang derajatnya agak jauh.
Dilihat dari cara pasang antena TV digital UHF dengan antena parabola untuk TV satelit maka secara awam lebih gampang TV digital UHF karena tinggal pasang antena ke tiang dan putar sesuai posisi transmisi TV nya, beda dengan antena parabola harus mencari posisi yang belum kelihatan, butuh setting perangkat terutama LNB nya, salah setting akan kesulitan mendapatkan sinyal. Namun kalau sudah terbiasa lebih mudah parabola karena posisi rendah tinggi tidak terlalu menjadi faktor penentu, jadi bisa saja dipasang tak setinggi yang masang.
Biasanya faktor penentu paling akhir adalah biaya yang dikeluarkan, jika TV yang dipakai sudah dilengkapi DVBT2 dan wilayah termasuk kaya sinyal TV digital maka tidak banyak yang dikeluarkan karena pakai kaleng saja bisa menerima sinyal TV digital dengan bagus, begitupun kalau TV masih lama bisa beli STB DVBT2, dan pemasangannya juga tidak terlalu sulit. Berbeda sekali untuk daerah miskin sinyal maka kalau memaksa mencari sinyal TV digital UHF memerlukan biaya ekstra, yang kadang melebihi biaya pemasangan antena parabola.
Jadi sebenarnya apakah pilih TV digital UHF atau TV satelit parabola itu sangat mudah, kalau bisa semua ya pilih semua, kalau ada sinyal TV digital UHF dan channel targetnya ada ya pilih TV digital namun kalau sinyal susah pilih saja via satelit, tidak perlu menanggung resiko apalagi untuk daerah yang blank spot sinyal UHF tanpa berfikir lagi pasang antena parabola saja tidak usah berharap adanya sinyal TV digital, kalaupun ada paling juga hanya TVRI. Jadi ngapain debat kalau cuman untuk membenarkan apa yang dipakai.
Pilih TV Digital UHF Atau Satelit Parabola Komentar