Satelit Nusantara 2 Gagal Orbit Nasib TV Berlangganan
Satelit Indonesia update informasi satelit Nusantara Dua pengganti Palapa D yang gagal orbit. Bagi penyuka tayangan TV satelit, satelit Palapa D mungkin tidak asing lagi malah seperti wajib bagi sebagian pemakai parabola besar untuk di lock. Hal ini bisa dimaklumi, karena memang sebagian besar channel TV satelit di Indonesia memakai satelit Palapa D ini.
Setiap satelit ada masa orbitnya, Palapa D diluncurkan pada 31 Agustus 2009 dan diharapkan bisa mengorbit paling tidak 15 tahun jadi diperkirakan tahun 2024 masa orbitnya habis. Namun karena terjadi masalah, maka tenaga terkuras dan diperkirakan tahun ini 2020 masa orbitnya habis. Makanya PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), Indosat Ooredoo, dan PT Pintar Nusantara Sejahtera ingin meluncurkan satelit pengganti Palapa D yang baru sehingga tidak mengganggu informasi.
Sayangnya, satelit Nusantara dua yang diluncurkan di Xichang Satellite Launch Center (XLSC), Xichang, China dipastikan gagal orbit karena mengalami anomali dan mungkin sudah hancur. Dengan begitu, Palapa D gagal dapat pengganti, dan ini berakibat fatal, masih ingatkah kejadian Telkom 1 yang dipaksakan karena Telkom 3 juga gagal orbit? saat itu semua channel yang ada di Telkom 1 harus migrasi ke Telkom 3S sampai kembali ke posisinya karena Telkom 4 sudah bisa bekerja menggantikan Telkom 1.
Bagaimana dengan Palapa D, mungkin PT PSNS dibuat pusing, jika menggunakan backup Nusantara Satu yang ada di 146E terlalu ketimur, mungkin layanan data seperti bank, ISP tidak begitun bermasalah karena bisa pointing ulang. Tapi bagaimana nasib TV berlangganan yang ada di Palapa D seperti K Vision, Nex Parabola, Matrix Garuda TV. Akan sangat bermasalah dan ini mungkin juga akan memusingkan beberapa teknisi parabola terutama teknisi toko. Mungkin alternatifnya PT PSNS membeli satelit lain atau merelokasi yang sudah diorbit dan menempatkan di 113E.
Untuk channel lain yang tidak ada hubungannya dengan TV berlangganan, bisa dengan mudah pindah satelit, apalagi channel TV swasta nasional yang sejatinya hanya sebagai feed transmisi UHF di berbagai daerah. Dan ini mungkin kabar baik untuk teknisi parabola FTA karena mungkin akan mengalami hal sama ketika Telkom 1 hilang, dan malah lebih ramai lagi mengingat channel yang ada di Palapa D lebih banyak dibanding Telkom 1 dulu. Yang pusing adalah teknisi parabola yang kemarin promosiin MNC Group jalur C Band, entah K Vision maupun Nex Parabola. Pilihannya nambah LNB ku Band atau menanti gimana kebijaksanaan PT PSNS dan DTH TV Berlangganan mengenai layanan mereka. Untuk yang suka tracking siap siap scan satelit terdekat terutama Telkom 4.
Satelit Nusantara 2 Gagal Orbit Nasib TV Berlangganan Komentar