Perbedaan TV Satelit dan TV Digital UHF
Satelit Indonesia update apa saja perbedaan tv satelit dan tv digital uhf dilihat dari penerima. Kita memang batasi perbedaan tv satelit dan tv digital hanya pada penerima saja karena kalau sampai ke pemancar dan sebagainya akan sangat luas dan jujur saja di luar pengetahuan Satelit Indonesia, maklum memang masih minim pengetahuan dari kedua teknologi tersebut.
Walaupun minim pengetahuan, Satelit Indonesia akan sedikit memberikan beberapa perbedaan tv satelit dan tv digital UHF yang diketahui, jika memang ada kesalahan ataupun tambahan silahkan diskusikan di komentar. Belakangan memang sudah meredup lagi keinginan untuk menikmati TV digital UHF yang sering di bilang DVBT, namun berbeda dengan TV satelit atau DVBS. Untuk DVBT sendiri bisa di maklumi karena banyak daerah yang belum ada, mungkin cuman di kawasan kota besar saja seperti Jakarta, Surabaya dan lain lain.
Sebenarnya memang DVBT dan DVBS jika dilihat dari wilayah Indonesia lebih cocok DVBS, hanya saja mungkin karena faktor biaya beberapa TV nasional dan Swasta serta lokal di Indonesia masih menunggu aktifnya DVBT dan sepertinya terhambat oleh UU yang mengaturnya. Hal ini mungkin pengalaman dari gugatan masa lalu yang membuat DVBT molor sampai tulisan ini dibuat.
Sebenarnya perbedaan tv satelit dan tv digital UHF itu tidak begitu banyak, namun memang ada sebagian orang yang sepertinya terlalu mengharapkan DVBT dan ada juga yang menganggap DVBT adalah teknologi tertinggal. Namun sebenarnya keduanya sama saja dan saling berkaitan. Hanya saja mungkin karena sempitnya pengetahuan membuat takut untuk menerima. Contoh saja, ada saja orang yang menganggap TV satelit itu berbayar atau TV berlangganan, ada juga sebagian TV satelit itu Ninmedia, dan itu nyata tak bisa dipungkiri. Nah sebenarnya apa sih perbedaan tv satelit dan tv digital UHF.
Antena
TV Satelit dan TV UHF keduanya membutuhkan antena untuk menerima gelombang pancaran masing masing transmitter. Untuk TV satelit menggunakan parabola, karena membutuhkan ruang yang besar karena posisi satelit yang bisa dibilang sebagai relay sangat jauh maka sinyal lemah. Makanya butuh ruang yang lebar, untuk mengumpulkan sinyal. Berbeda dengan TV digital UHF, karena dekat maka maka memang tidak di perlukan perangkat yang besar. Dan ukuran inipun juga dipengaruhi oleh frekuensi yang dipakai.
STB
Karena standar broadcast keduanya berbeda maka ada perbedaan di bagian STB atau receiver yaitu bagian tuner. DVBS akan berbeda dengan DVBT sama seperti AM dengan FM. Makanya ada receiver combo yang bisa digunakan untuk DVBS maupun DVBT. Untuk perkembangan standar broadcast sendiri keduanya hampir sama, namun DVBT sepertinya baru DVB-T2 namun untuk DVBS tidak hanya DVB-S2 namun sudah DVB-SX.
Perkembangan receiver DVBS dengan DVBT pun lebih cepat DVBS karena memang kebutuhan yang semakin berkembang. Berbeda dengan DVBT, tidak bisa berkembang dengan pesat karena kebutuhan update akan receiver itu memang sangat minim karena perkembangan dari provider layanan TV masing masing juga sangat minim.
Jangkauan Perangkat
Jika dibandingkan, jangkauan perangkat DVBS dengan DVBT maka jelas DVBS akan lebih unggul dalam menangkap sinyal, hal ini sangat dipengaruhi oleh kondisi wilayah masing masing. DVBT yang hanya diatas gunung maka akan sangat mudah tertutup gunung lain atau bangunan yang tinggi, berbeda posisi satelit yang tinggi maka beamnya bisa lebih luas.
Dengan harga antena yang hampir sama, misal saja harga antena sanex yang 200rb an kita juga bisa membeli antena parabola mini paling tidak 80 -100 cm, dan ini sama sama sudah lengkap tinggal colok ke receiver masing masing. Harga STB DVBT dan DVBS pun sama saja. Keduanya akan berbeda hasil, contoh saja di Jawa Tengah DVBT , paling cuman dapat dari zona Yogyakarta, akan sulit dapat dari Semarang atau Madiun kalau ada. Namun kalau pakai DVBS walau parabola mini bisa dapat beberapa satelit yang siaran FTA, seperti Chinasat 11 Ninmedia, Measat 3A K Vision, Thaicom 4 Astro, JCSat 4B Big TV. Atau kalau ada dana lebih bisa upgrade ke parabola besar dan ini bisa lebih banyak lagi satelit yang bisa di lock dengan channel ribuan yang kadang tidak tahu dari mana asalnya.
Kalau ada pernyataan pilih satelit parabola atau tv digital UHF sebenarnya sudah bisa di jawab diatas. Tinggal menyesuaikan kebutuhan masing masing saja, kalau memang butuh hiburan ngapain menunggu yang tidak pasti, kalau pingin tahu perkembangan beli keduanya, sudah ada receiver combo kalau tidak mau ribet banyak receiver. Dan yang pasti, sebagian besar channel yang bisa di tonton di DVBT tersedia di DVBS, mungkin hanya channel lokal saja agak sulit di DVBS karena faktor dana dan target marketnya namun kalau channel DVBS banyak yang tidak ada di DVBT karena keterbatasan jangkauan.
Perbedaan TV Satelit dan TV Digital UHF Komentar
Unknown
kalo uhf digital kalo ada bola diacak apa min?
Satelit Indonesia
Tergantung relay nya. Kalau sudah punya decoder khusus bisa kebuka tapi kalau cuman sekedar relay dari satelit ya tetap acak.
Unknown
Receiver dvbs apa bisa buat UHF gan,,??
Satelit Indonesia
UHF itu bukan DVBS tapi DVBT.